Setelah beberapa saat dalam proses pertarungan yang cukup panjang.
Izanami diaktifkan. Kabuto pun akhirnya tunduk di depan Itachi.
"Jika kau menyeretnya ke dalam ilusi seperti ini, akan lebih mudah
untuk menggunakan genjutsu asli untuk mempengaruhi pandangannya," kata
Itachi yang masih memegang kepala Kabuto.
"Jadi, kabuto telah terjebak dalam ilusi itu? Izanami... sejak kapan kau menggunakannya?" tanya Sasuke.
"Sejak dia menusukku dengan pedangnya," jawab Itachi.
"Saat itu?" ucap Sasuke seraya mengingat kejadian di saat kakaknya tertikam pedang.
"Tapi bagaimana? Bagaimana bisa Doujutsu tanpa menggunakan mata?" tanya Sasuke semakin bingung.
"Izanami menggunakan perasaanmu dan musuhmu," kata Itachi.
"Perasaan?"
"Ya. Sesaat setelah kau memutuskan untuk menyerang musuh, kau akan
mengingat sensasi tubuh seperti sebuah foto yang menggunakan matamu.
Kita sebut itu dengan A. Lalu, dengan sengaja kau bertindak dan
mengingatnya, kemudian menciptakan tiruan sensasi tubuh yang sama
seperti sebelumnya. Sehingga terciptalah A'. Jadi, Izanami membuat A dan
A' saling tumpang tindih menghubungkan keduanya. Dan dengan
melakukannya juga akan menghubungkan waktu lampau di antara keduanya.
Dengan kata lain, menciptakan perputaran ilusi yang tak terbatas," kata
Itachi menjelaskan Kabuto yang mengingat kejadian lampau secara
berulang. "Tentu saja dengan mengorbankan penglihatanmu. Seperti
Izanagi," lanjut Itachi.
"Jadi, Kabuto terjebak di dalam ilusi yang tak berujung? Bertarung melawan ilusi kita," ujar Sasuke mengklasifikasi.
"Tidak. Sebenarnya ada cara untuk lepas dari Izanami. Karena Izanami
diciptakan sebagai cara menghukum dan melindungi pengguna Izanagi,"
jawab Itachi.
"Apa maksudmu?" tanya Sasuke tak mengerti.
"Kelihatannya kau sudah tahu sedikit tentang Izanagi. Seperti yang
dikatakan kebanyakan orang, Izanagi adalak teknik mata yang sempurna dan
dapat mengubah takdir," kata Itachi.
"Jika kau gagal, kau
bisa menghapusnya dan kembali lagi. Intinya, ini adalah cara untuk
menjaga hasil yang bermanfaar untukmu," ucap Itachi menambahkan. "Dalam
pertarungan penting dimana Uchiha tidak boleh kalah. Izanagi sangat
berguna. Tapi sebenarnya, resiko penggunaannya lebih buruk dari
kehilangan satu mata. Penggunanya menjadi arogan dan menggunakan jutsu
ini terus menerus. Jika hanya satu orang saja yang mampu menggunakannya,
mungkin tidak akan menjadi masalah. Namun, dengan lebih dari satu orang
yang mampu menggunakannya, mereka akan saling bertarung untuk
menentukan siapa yang paling pantas menggunakannya."
"Izanami
diciptakan untuk menghentikannya. Karena kau tidak akan bisa melepaskan
genjutsu pada orang yang memiliki mata yang sama," jelas Itachi.
" Ada dua jalan untuk dipilih. Izanagi, jika kau mencoba menghapus
suatu hasil (X) dari Izanagi untuk mengubahnya menjadi hasil (O) yang
berguna untukmu. Hapus X dan pilihlah O untuk pilihan lain."
"Sedangkan Izanami, jika kau mencoba menghapus hasil (X) atau pergi ke
arah (O), maka kau akan berputar ke titik yang sama. Izanami akan
menyeretmu pada putaran ilusi tak berujung."
"Tapi Izanami
diciptakan untuk menghentikan Izanagi. Jadi, ada cara untuk lolos dari
jalan itu. Ini adalah teknik yang dikembangkan untuk melindungi Uchiha
dari kearoganan Uchiha lain," jelas Itachi lagi. "Untuk menghentikan
orang yang mencoba melakukan cara mudah untuk lari dari hasil yang telah
mereka buat. Saat kau menerima hasil perbuatanmu dan berhenti melarikan
diri, jutsu ini akan hilang. Teknik ini digunakan untuk mengajari
seseorang agar tidak bergantung pada sebuah teknik, tapi untuk menerima
takdir mereka sendiri."
"Sebuah teknik yang memiliki jalan
untuk lolos itu berbahaya dan tidak dapat diandalkan dalam pertarungan
nyata. Itulah alasan mengapa Izanami menjadi Kinjutsu," tutur Itachi.
"Jadi, jika Kabuto berhenti mencoba menjadi orang lain dibandingkan
dirinya sendiri. Maka, dia akan bisa lepas dari lingkaran ilusi itu."
tambah Itachi.
"Mengapa kau menggunakan jutsu yang sama pada dirinya, jika dia bisa meloloskan diri?" tanya Sasuke.
"Dia sama seperti diriku yang dulu, dia selalu percaya bahwa dia bisa
mendapatkan segalanya dan tak ada yang mustahil baginya. Itulah mengapa
dia takut gagal dan mencoba meyakinkan dirinya bahwa dia tak mungkin
gagal," jawab Itachi.
"Untuk mengecoh diriku, aku berhenti
mempercayai kemampuan orang lain. Sedangkan Kabuto, untuk membohongi
dirinya, dia meyakini bahwa kekuatan orang lain adalah kekuatannya,"
kata Itachi. "Aku sangat mengerti dirinya. Kami berdua telah
dipermainkan oleh dunia shinobi ini. Dan kami tidak dapat memaafkan dan
mengenali diri kami sendiri."
"Apa yang dilakukan Kabuto memang
salah, tapi kita juga salah jika menyalahkan dan membiarkannya. Aku
ingin dia menyadarinya sebelum kematiannya. Tidak seperti diriku," kata
Itachi.
"Kau tidak sepertinya, kau sempurna! Mengapa kau melakukan hal seperti ini untuknya!" seru Sasuke tidak terima.
"Sasuke, aku sudah lama menggunakan doujutsu Koto Amatsukami kepadamu
untuk mengontrolmu," ucap Itachi. "Aku hanya melihatmu sebagai seseorang
yang harus dilindungi. Aku tak percaya kekuatanmu. Aku memperlakukanmu
seperti anak kecil melebihi siapapun."
"Sebenarnya aku tidak
percaya dengan adanya kesempurnaan. Karena itulah kita terlahir dengan
kemampuan untuk menyerap dan mempelajari sesuatu. Dan dengan
membandingkan diri kita dengan yang lain. Pada akhirnya kita akan
belajar lebih baik lagi," ungkap Itachi.
"Seperti Izanagi dan
Izanami. Dengarkan aku! Aku ingin kau menemukan apa yang tidak kumiliki.
Jangan pernah berkata 'Aku sempurna'. Ingat itu baik-baik!" pesan
Itachi.
Pluk!
Tanduk Kabuto terjatuh.
"Tidak mungkin! Aku sempurna! Ini bukan aku!" teriak Kabuto yang keluar dari tubuh setengah ularnya yang tertunduk tak berdaya.
"Sampai kapan kau ingin menjadi seperti Orochimaru? Jika kau ingin
lepas dari lingkaran ilusi ini, sadarilah kesalahanmu" kata Itachi.
"Diam kau!!!"
'Aku tahu, dia akan menggunakan elemen api," batin Kabuto sambil merapal jutsu.
"SUITON: SUIRYUUDAN NO JUTSU!!!
Byur!
Dengan cepat Itachi langsung menyerang Kabuto.
'Dia membaca maksudku dengan Sharingan,' pikir Kabuto yang terhempas air.
Pluk!
Kacamata Kabuto terjatuh. Kabuto pun merangkak di lantai gua.
Pluk!
Tetes air jatuh ke bahu Kabuto. Lagi-lagi, Kabuto merasakan hal yang sama.
'Apa maksudmu kesalahanku? Kesalahan apa yang kulakukan?' pikir Kabuto
yang tertelungkup di gua. 'Aku hanya ingin diperhatikan. Aku ingin
diakui!' pikir Kabuto yang teringat saat-saat di panti asuhan hingga
kematian ibunya dan negosiasinya dengan Tobi. "Mengapa disebut
kesalahan?" gumam Kabuto.
"Pertama, kau harus mengenali dirimu
sendiri. Dengan begitu, kau tidak akan mengatakan sebuah kebohongan,
bahkan kepada dirimu sendiri. Tidak seperti yang kulakukan. Tidak ada
kepercayaan di dalam kebohongan. Kau tidak akan memiliki teman yang bisa
diandalkan, dan kebohongan hanya akan membuatmu tidak bisa melihat
dirimu yang sebenarnya," ucap Itachi mengingatkan.
'Jika aku tidak terjebak disini. Aku akan memenangkan perang!' batin Kabuto.
Cruuk!
Kabuto memakai kembali kacamatanya dan dari genangan air, terlihat wajah asli Kabuto.
'Cukup sudah! Saatnya menuju tempat tidur,' kenang Kabuto.
"Itachi. Kau!!!" seru Kabuto bangkit dan berlari.
Di sisi lain pada medan perang, di sebuah tempat, terlihat dua orang shinobi.
"Sudah jam 9."
"Apa?" tanya shinobi lainnya yang bersandar seraya menahan luka.
"Tidak apa-apa. Aku hanya ingin segera menyelesaikan perang dan tidur
nyenyak. Pada akhirnya, kita hanyalah shinobi tingkat rendah dan tak
banyak memberi pengaruh," kata rekan shinobi tadi.
"Aku juga.
Apa yang pertama kali akan kau lakukan ketika perang selesai?" tanya
shinovi yang bersandar dan memakai ikat kepala tersebut.
"Aku
akan kembali ke rumah. Mungkin adikku sedang dalam misi serius dan akan
segera kembali. Ketika perang telah berakhir, kita tetaplah teman.
Kupikir aku akan pulang," jawab shinobi satunya.
"Aku iri dengan yang lain. Mereka punya tempat untuk pulang," ujar shinobi dengan ikat kepala tersebut.
"Kenapa kau tidak ikut denganku saja," tawar shinobi yang bersama pria dengan ikat kepala itu.
"Eh?"
"Rumahku adalah panti. Jika dia sudah pulang, dia pasti akan merawat lukamu," kata shinobi yang ternyata Urushi.
"Terima kasih, Urushi!"
'Aku sangat berharap kau akan kembali... Kabuto," gumam Urushi.
"Aku akan menghentikan Edo Tensei!" kata Itachi yang ada di depan Kabuto.
Akhirnya, waktunya telah tiba!!!
# To be continued #
Tidak ada komentar:
Posting Komentar